Gambar Sampul Kimia · Hukum Kekekalan Massa
Kimia · Hukum Kekekalan Massa
Arifatun Anifah Setyawati

23/08/2021 07:23:45

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
71Kimia Kelas XHukum Dasar KimiaVDalam kehidupan sehari-harikita selalu menjumpaiperubahan materi. Sebagiandari perubahan bentuk itudisertai terbentuknya zatbaru, sebagian lagi hanyaberupa perubahan tempat,bentuk atau wujud. Keduajenis perubahan itu dapatkita jumpai pada lilin yangmenyala. Lilin yang melelehmasih tetap lilin, yangberubah hanya wujudnya.Lilin yang terbakar akanmenjadi gas dan sejumlahenergi (panas dan cahaya).Lilin yang menyala makinlama makin pendek. Apakahlilin itu hilang? Tidak. Lilintidak hilang, tetapi berubahmenjadi zat-zat baru yangberwujud gas, yaitu gaskarbon dioksida dan uap air.Apabila seluruh hasil pem-bakaran ditampung dan di-timbang, niscaya massanyasama dengan massa lilinditambah dengan massaoksigen yang terpakai padapembakaran itu.Setelah mempelajari bab ini, Anda akan mampumemahami hukum-hukum dasar kimia yang berperanpenting dalam perhitungan kimia.
72Hukum Dasar KimiaAntonie LaurentLavoisier(1743–1794)Hukum Dasar KimiaJoseph LouisProust(1754–1826)John Dalton(1754–1826)Gay Lussac(1778–1850)Hukum Kekekalan Massa”Massa zat sebelum reaksiadalah sama dengan massazat hasil reaksi”Hukum PerbandinganTetap”Perbandingan massaunsur-unsur penyusunsuatu senyawa adalahtidak tergantung pada asal-usul senyawa tersebut”Hukum PerbandinganBerganda”Bila dua unsur mem-bentuk senyawa, massa-massa dari satu unsur yangbergabung dengan massadari unsur lainnya me-rupakan perbandinganbilangan bulat terhadapsatu dengan lainnya”Hukum PerbandinganVolume”Pada suhu dan tekanansama, volume gas yangbereaksi dan volume gashasil reaksi merupakanperbandingan bilanganbulat”
73Kimia Kelas XA. Hukum Kekekalan Massa (HukumLavoisier)Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yangdibiarkan di udara terbuka, dan pada suatu waktu kitaakan menemukan, bahwa besi itu telah berubah menjadikarat besi? Jika kita timbang massa besi sebelum berkaratdengan karat besi yang dihasilkan, ternyata massa karatbesi lebih besar. Benarkah demikian? Anda sering melihatkayu atau kertas terbakar, bukan? Hasil yang diperolehberupa sejumlah sisa pembakaran yaitu abu. Jika Andamenimbang abu tersebut maka massa abu lebih ringandari massa kayu atau kertas sebelum dibakar. Benarkahdemikian? Dari kejadian tersebut, kita mendapatkangambaran bahwa seolah-olah dalam suatu reaksi kimia,ada perbedaan massa zat, sebelum dan sesudah reaksi.Antoine Laurent Lavoisier (1743–1794) seorang ahli kimia berkebangsaanPrancis telah menyelidiki hubungan massa zat sebelum dan sesudah reaksi.Lavoisier menimbang zat-zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil-hasilreaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah bereaksi selalu sama. Akantetapi, perubahan-perubahan materi umumnya berlangsung dalam sistemterbuka sehingga apabila hasil reaksi ada yang meninggalkan sistem (sepertipembakaran lilin) atau apabila sesuatu zat dari lingkungan diikat (seperti prosesperkaratan besi yang mengikat oksigen dari udara) maka seolah-olah massa zatsebelum dan sesudah reaksi menjadi tidak sama. Dari percobaan yang dilakukanLavoisier terhadap merkuri cair dan oksigen hingga terbentuk merkuri oksidayang berwarna merah, Lavoiser mengambil kesimpulan yang dikenal denganhukum kekekalan massa yaitu:"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".Contoh:hidrogen + oksigen o air(4g)(32g)(36g)Coba Sendiri:Gunakan tabung Y dan sumbat karet, ambillah serbuk besi, setelah itumasukkan dalam satu sisi tabung kanan. Isi tabung kiri dengan serbukbelerang, tutup dan timbang sebelum direaksikan. Setelah ditimbang,reaksikan hingga sempurna. Timbang kembali tabung tersebut. Bagaimanakesimpulan dari reaksi tersebut?Antonie Laurent Lavoisier(1743-1794). Lahir di Parisanak seorang ahli hukum.Lavoiser dipandang sebagaibapak Ilmu Kimia Modern.Sebaiknya Anda tahu karenadia yang memulai penerapanmetode ilmiah ke dalampercobaan-percobaan ilmukimia.
74Hukum Dasar KimiaHukum Kekekalan MassaTujuan:Mengamati hubungan massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi.Alat dan BahanNeracaGelas kimia 500 mLTabung reaksi berbentuk Y terbalikTabung reaksi biasa (2)Silinder ukur 10 mLSerbuk pualam sebesar pasir (kira-kira 1 g)Larutan asam klorida (HCl) 2MLarutan kalium iodida (KI) 0,5 MLarutan timbal(II) asetat (Pb(CH3COO)2) 0,1 MLarutan tembaga(II) sulfat (CuSO4) 0,1 MCara Kerja1. Reaksi antara larutan KI dengan larutan Pb(CH3COO)2.Masukkan 5 mL larutan Kl 0,5 M ke dalam salah satu kaki tabung bentukY terbalik, dan 5 mL larutan Pb(CH3COO)2 ke dalam kaki yang satu lagi.Masukkan tabung bentuk Y tesebut ke dalam sebuah gelas kimia 500 mLdengan hati-hati, kemudian timbanglah gelas itu beserta isinya. Catatmassanya.Miringkan tabung bentuk Y sehingga larutan pada kedua kakinyabercampur. Perhatikan reaksi yang terjadi. Timbang kembali gelas kimiabeserta tabung berisi larutan itu. Catat massanya.Bandingkan massa tabung beserta isinya sebelum dan sesudah reaksi.2. Lakukan percobaan yang sama dengan menggunakan larutan CuSO4 danlarutan KI.3. Reaksi antara pualam dengan larutan HCl.Masukkan 2 g serbuk pualam ke dalam satu gelas kimia 100 mLUkur 20 mL larutan HCl 2 M dan masukkan ke dalam sebuah gelas kimialain. Masukkan kedua gelas kimia itu ke dalam gelas kimia 500 mL,kemudian timbang. Catat massanya.Tuangkan larutan HCl ke dalam gelas berisi serbuk pualam dan biarkanhingga reaksi berhenti. Kemudian kedua gelas dimasukkan kembali kedalam gelas kimia 500 mL tadi, lalu timbang sekali lagi. Catat massanya.Bandingkan massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi.Pertanyaan:1.Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari percobaan 1 dan 2?2.Jika massa zat-zat hasil reaksi lebih kecil daripada massa zat-zat yangdireaksikan pada percobaan 3, bagaimana Anda menjelaskan itu?